Archive of ‘Blog’ category

Ubah Hidup Anda dengan Mengubah Cara Anda Bernapas

Beneran? Bagaimana bisa hidup saya berubah hanya dengan mengubah napas saya? Yeaa… Tentu saja!

Orang ini berusaha menjual sesuatu. Tidak mungkin sesederhana itu.

Ya, kejutan! Memang sesederhana itu. Tetapi adalah Ego manusia yang merasa tersinggung dengan jawaban-jawaban sederhana. Karena Ego selalu berpikir bahwa dia pintar dan butuh solusi yang rumit.

Izinkan saya menceritakan pengalaman saya. Saya pernah menderita depresi untuk waktu yang lama dan 14 tahun insomnia. Depresi tidak datang sendiri, depresi selalu datang bersama kawan-kawannya seperti insomnia, sinusitis kronis, tukak lambung kronis, kecemasan, serangan panic, sakit kepala, sakit badan, kelelahan, mual, dan masih banyak lagi. Saya selalu merasa napas saya pendek-pendek. Dan ketika saya menyadari napas saya pendek, datanglah kecemasan. Benar-benar neraka.

Lalu suatu hari saya membaca buku karya Bapak Anand Krishna, yang sekarang adalah Guru Spiritual saya, yang mengatakan bahwa tiap kali kita menarik napas, jantung berdetak 3 kali, dan otak berdenyut 9 kali. Jadi ketika saya akhirnya mengikuti kelas meditasi yang dipandu beliau, saya menyadari bahwa napas saya benar-benar sangat dangkal dan pendek. Tidak heran saya tidak bisa fokus bahkan saat menonton TV! Saya kesulitan mengikuti ceritanya. Ini karena denyut otak saya begitu cepat dan itu berarti ada begitu banyak pikiran di mind (gugusan pikiran dan perasaan) saya yang menciptakan penderitaan ini. Jika saya harus memvisualisasikan bagaimana rupa mind saya, bisa jadi seperti gambar di bawah ini. Betul-betul ramai dan macet!

Terima kasih kepada beliau, hidup saya telah berubah seiring berubahnya napas! Selama ini kita membiarkan napas kita begitu saja. Karena napas sudah ada sebagaimana jantung berdetak, sebagaimana matahari terbit tiap pagi. Mengubah cara napas kita bukanlah sesuatu yang bisa dipahami dengan mudah dan diikuti oleh setiap orang seperti mengubah diet atau olahraga. Maksud saya, siapa yang benar-benar menduga bahwa untuk meningkatkan kualitas hidup berarti kita perlu meningkatkan kualitas pernapasan kita.

Sejak ribuan tahun silam, para yogi mempraktekkan Pranayama untuk mencapai kondisi tertentu dari mind dan tubuh. Sekarang ini, kebanyakan orang menganggap pranayama sebagai sekadar latihan pernapasan di kelas-kelas yoga. Sesungguhnya pranayama lebih dari itu. Pranayama, yang berarti “perluasan daya kehidupan” dalam bahasa Sanskrit, adalah proses mengelola daya kehidupan. Kita semua akan mati tanpa napas. Kita bisa menua dan merusak mind dan tubuh kita dengan lebih cepat jika kita tidak tahu bagaimana cara mengatur atau mengelola napas kita. Pernapasan haruslah berasal dari perut, bukan dari dada saja. Inilah sebab dari napas yang pendek, karena napas kita dari dada.

Pernapasan dapat memberikan dampak yang signifikan pada kesejahteraan kita. Ia bisa menurunkan level stress, menurunkan tekanan darah, merangsang pertumbuhan otak, mengatur tekanan darah, meningkatkan kemampuan untuk fokus, meremajakan, dan banyak lagi. Jadi semakin pelan napas kita, semakin tenang diri kita dan semakin jernih mind kita. Anda tahu, betapa sulit untuk mengendalikan mind, tetapi lebih mudah untuk mengendalikan dan mengelola napas. Siapa yang bisa menangkap monyet mind? Tangkap saja napas! Kecepatan normal napas manusia adalah sekitar 12-14 siklus per menit. Untuk binatang seperti anjing adalah 20-30 siklus per menit. Ini sama seperti ketika kita marah. Dan umur anjing berkisar 10-20 tahun. Seekor monyet bernapas 32-36 siklus/menit. Ini sama seperti ketika kita depresi, cemas, dan sedih. Inilah sebabnya monyet hanya hidup sampai 18-23 tahun. Jika kita ingin hidup panjang dan sehat, berarti kita perlu bernapas lebih lambat, seperti kura-kura, 4 siklus/menit dan mereka bisa hidup sampai 150 tahun! Ya, tetapi kita tidak perlu bernapas hanya 4 siklus/menit (kita bisa jadi sangat lamban) karena kita masih harus bekerja tetapi ya… para yogi bisa melakukan itu.

Sekarang saya memiliki hidup yang sehat dan luar biasa berkat pengubahan cara napas. Jadi ubahlah cara Anda bernapas dan Anda bisa mengubah hidup Anda. Bagaimana caranya? Lewat yoga dan meditasi. Pelajari lebih lanjut tentang yoga dan meditasi di  http://www.layurveda.com


 

Selamat Tinggal, Panic Attack!

Sudah agak lama sejak terakhir kali saya jalan pagi di Jakarta. Udara sejuk berhembus ke wajah saya ketika jendela dibuka. Saya pikir ini hari yang baik untuk jalan pagi.

Keputusan tepat! Cuacanya sempurna. Langitnya cerah dan bersih tanpa awan sedikitpun. Dan bagi Anda yang kenal Jakarta… rasanya seperti mukjizat! Saya sedang menikmati suasana Jakarta yang nyaman ini ketika tiba-tiba saya tersadar bahwa 14 tahun yang lalu, saya tidak akan mungkin bisa menikmati momen indah seperti ini. Alasannya: saya penderita panic attack, serangan panik.

Hidup dengan PTSD (Post Traumatic Stress Disorder - kita akan membahasnya lain kali) berarti hidup dengan setumpuk masalah mental, psikologis, dan fisik. Dan salah satunya adalah serangan panik, serangan kegelisahan, Anxiety/Panic Attack.

Masalah ini sungguh merupakan rintangan berat dalam kehidupan sosial. Orang melihat saya sebagai seorang ekstrovert. Namun di balik topeng itu, sesungguhnya saya kacau balau dengan kegelisahan dalam diri. Dan ketika kegelisahan memuncak, ia meledak dalam bentuk panic attack yang parah. Ketika seseorang menderita panic attack, seluruh hidupnya jadi kacau balau. Sebagian besar penderita bahkan tidak bisa berpergian karena takut akan panik di tempat asing. Dan saya tidak mau seorangpun tahu bahwa saya menderita panic attack. Saya takut orang-orang akan menganggap saya gila. Sudah cukup parah memiliki pola pikir seperti itu dan lebih parah lagi saat panic attack menyerang hebat, sampai-sampai saya pikir saya terkena serangan jantung karena saya tidak bisa bernapas dan saya  pikir saya sekarat.

Saya selalu takut pergi ke pesta. Apalagi pesta dimana saya tahu saya tidak kenal siapa orang yang akan saya temui. Saya bahkan tidak bisa membayangkan pergi ke konser, pesta perkawinan, dan sejenisnya. Segala hal tersebut terlalu berat bagi saya dan saya akan langsung gelisah. Inilah mengapa saya selalu menghindar dan mencari-cari alasan izin dari acara semacam itu. Dan kalaupun saya pergi, saya akan selalu memojok ke tempat sepi. Setiap kali saya pulang dari dance club atau pub, saya pasti akan terkena serangan maag karena sedemikian gelisahnya saya saat berada di sana.

Jadi bahkan melihat pemandangan indah terkadang bisa menghipnotis saya masuk dalam pengalaman traumatik saya di masa lalu dan menggelisahkan saya sampai memicu panic attack. Sungguh pengalaman yang muram…

Dokter memberi saya antidepresan dan sedatif. Saya ingat semua obat-obatan tersebut menjadikan tatapan saya kosong, mengantuk… dan saya seolah jadi zombie, mayat hidup!

Saya mengalami gejala-gejala ini:

  • Palpitasi, jantung berdebar-debar
  • Berkeringat
  • Chills atau hot flashes (kedinginan atau kepanasan dari dalam)
  • Gemetar
  • Napas tersengal-sengal
  • Merasa tercekik
  • Nyeri atau rasa tidak nyaman di dada
  • Pusing, goyah, atau pingsan
  • Merasa tidak nyata atau bukan diri sendiri
  • Takut kehilangan kendali atau jadi gila
  • Takut mati
  • Mual atau tidak nyaman di perut

Sekarang saya sudah terbebas dari semua hal tersebut! Bagaimana caranya? Dengan Ayurveda, ilmu penyembuhan dan kehidupan yang telah berumur 5000 tahun. Ayurveda menerapkan meditasi, yoga, dan jejamuan dalam proses penyembuhan. Dalam Ayurveda, anxiety dan panic attacks digolongkan sebagai gangguan ketidakseimbangan Vata dosha dalam sistem syaraf. Oleh karena itu penanganan utamanya adalah dengan menyeimbangkan Vata dosha.

Dalam penanganan ayurvedic, massage atau pijat menyeluruh pada badan, yang dikenal sebagai Abhyanga dan juga Shirodhara secara rutin, membantu mengurangi panic attacks. Selain penanganan pada tubuh tersebut, penggunaan jejamuan dan latihan meditasi dan yoga secara rutin adalah bagian dari penanganan ayurvedic. Meditasi dan yoga membantu mengatur pernapasan sehingga otak bisa menerima oksigen dalam dosis yang tepat. Demikian ia memperbaiki fokus kita dan mengarahkan pikiran kita. Dengan cara ini kita bisa mengarahkan pikiran kita dan menangani panic attack.

Berikut adalah beberapa rekomentasi untuk menangani panic attack:

  • Ginseng India atau Ashwagandha. Berbagai studi telah mengkonfirmasi kemampuannya melawan kegelisahan dan juga merupakan adaptogen yang baik untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan juga anti penuaan dini.
  • Ramuan ayurvedic no. 1 karena campuran herbalnya yang menyegarkan pikiran dan tubuh.
  • Gotukola atau Centella Asiatica. Dikenal dengan nama pegagan di Indonesia dan digunakan dalam berbagai makanan seperti Asinan Bogor. Dalam bahasa Sunda disebut sebagai “dulang sontak” dan dimakan sebagai lalapan. Di Bali disebut sebagai piduh.
  • Teh Ayurvedic Vata. Kita bisa membuat teh vata sendiri dengan campuran herbal seperti jahe dan pala yang membantu menenangkan Vata dosha.
  • Mandi dengan jahe dan baking soda (soda kue)
  • Cobalah Pijat Ayurvedic Abhyanga yang tidak sekadar merilekskan dan menenangkan tetapi juga menyegarkan Anda.
  • Cobalah Shirodhara, pijat kelapa India. Aliran minyak hangat akan memicu produksi endorfin yang menenangkan pikiran.
  • Gunakan Minyak Vata untuk menenangkan sistem syaraf dengan self-massage, pijat mandiri setiap hari sebelum mandi. Minyak ini juga akan membuat kulit Anda berkilau :)
  • Lakukan Postur Mayat atau Shavasana. Coba renungkan ini… mayat tidak memiliki emosi, sedangkan penderita panic attack terlalu penuh emosi. Jadi ini adalah kontranya.
  • Minum susu almond dengan campuran kunyit, jahe, dan pala yang merupakan sedatif alami.
  • Campurkan rempah-rempah Vata Churna pada makanan Anda untuk menetralisir makanan yang tidak cocok untuk Vata dosha.
  • Dan yang paling penting… MEDITASI!

Mari kita singkirkan panic attack dengan cara-cara yang aman ini dan mulai hidup sepenuhnya. Berakhir sudah hari-hari penuh kegelisahan yang menyebabkan kita tidak bisa menikmati saat-saat indah dan keindahan di sekitar kita. Mari kita sambut hidup baru yang bebas kegelisahan dan nikmati ketenangan. Jika saya bisa, Anda juga bisa! Namaste…

 

Jalan Pagi Penuh Berkah

Saya tidak benci treadmill. Tapi tiap kali saya menggunakan treadmill, saya teringat tentang “samsara”, siklus kelahiran dan kematian. Mengulangi hal yang sama berulang-ulang tanpa pergi ke mana-mana. Atau mungkin treadmill membawa pesan “bukan tujuan yang penting, tapi perjalanannya itu sendiri”. Yah, bagaimanapun juga saya melihatnya, kita masih saja berjalan di tempat.

Jadi saya memutuskan untuk jalan pagi… keluar! Saya berkata pada diri sendiri, biarlah kaki ini membawa saya berjalan. Saya menyalakan musik, aplikasi Runkeeper, dan mulai berjalan sambil menunduk melihat jalan… bukan melihat ke depan. Saya rasa saya melakukan Zen walking meditation, meditasi sambil berjalan. Saya memperhatikan langkah kaki dan napas saya.

30 menit dan 11 km kemudian, saya tersadar bahwa saya telah mencapai Pantai Kuta. Saya rasa saya telah terkondisi oleh kepala untuk berjalan ke pantai. Ditemani oleh lagu Tumare Darshan Ki Bela yang dinyanyikan Deva Premal sepanjang perjalanan, ada saat-saat dimana saya mengingat kembali momen-momen indah ketika Pertemuan Kasih terjadi. Momen-momen mistis ketika Hyang Terkasih adalah satu-satunya hal terlihat dan teralami. Indah…

Ketika saya mencapai pantai, saya hanya menikmati heningnya hembusan laut pagi. Walaupun Pantai Kuta bukanlah pantai terindah, tetapi ketika kita tenggelam dalam keindahan, yang terlihat hanyalah keindahan. Saya melepas sandal dan mulai merasakan butir-butir halus pasir di kaki yang membuat saya merasa semakin damai seiring setiap langkah. Tetapi ketika lagu di iPod mulai berganti ke Maula Mere Maula yang dinyanyikan Roopkumar Rathod dalam album Teri Diwani, saya tidak tahan untuk mulai berputar berlawanan arah jarum jam dengan tangan terbuka, salah satu telapaknya menghadap ke langit dan yang lain menghadap ke bumi, persis seperti tarian berputar para sufi. Saya bahkan tidak menyadari lagi kehadiran orang lain, hanya ada Hyang Terkasih… Kebenaran, Gusti, dan Keindahan. Hyang Maha Luas saja yang terasa…

Saya ingin berterima kasih kepada guru saya, Swami Anand Krishna, yang telah menunjukkan “innerjourney, #perjalanankedalamdiri, menemukan Kedamaian dalam diri. Tanpa pertemuan dengan beliau dalam kehidupan ini, akan sangat lama bagi saya untuk bisa menemukan Kedamaian ini. Saya selalu terjatuh, tersandung, berdarah-darah sepanjang perjalanan. Tetapi beliau mengingatkan saya bahwa bahkan hidup ini adalah “samsara”, akar dari kata “sengsara” dalam bahasa Indonesia, lihatlah kehidupan dari para Sufi, para Suci, para Avatar, para Mesias… mereka pun berdarah sepanjang perjalanan. Tetapi mereka berdarah demi Sebab Mulia dan bukan sebab rendahan seperti keserakahan, kecemburuan, keinginan, ambisi, kemarahan, dan lain-lain.

Saya senanitasa berdoa, semoga Gusti, Allah SWT, Ishwar selalu memandu saya dan semoga semua makhluk terbebas dari penderitaan dan hidup bahagia… Damai, damai, damai…

Are Your Life Spiritual?

Rutinitas jalan pagiku pada hari ini diiringi oleh sebuah lagu lawas yang pernah saya ciptakan sekitar 12 tahun yang lalu ketika saya baru awal-awal aktif di Anand Ashram. Waktu itu saya melibatkan diri di kegiatan-kegiatan musik para pemudanya. Karena ingin membuat semua orang agar turut bernyanyi dan menari, akhirnya lagu itupun berirama dangdut…hahaha… Saya selalu terkenang betapa serunya semua pada menari ketika mendengarkan lagu ini. Terutama ada salah satu bagian pada lagu tersebut ketika gendangnya mencapai “fill in”, otomatis gerakan kepala mengikuti setiap pukulannya…dug dug…dug dug dug…Hahaha….(silakan lakukan sendiri dengan tanggung jawab sendiri)

Cerita diatas hanya sekedar memberikan sedikit flash back dari asal muasal lagu tersebut. Dan untuk catatan, hidupku pada saat itu dalam keadaan kacau (silakan baca autobiografiku berjudul “Penggalah Kepala & Persembahkan Pada Sang Murshid), namun pada saat itulah muncul lirik lagu Sadarkah Kau.

Namun pada saat jalan pagi, saya tidak teringat sama sekali tentang masa lalu. Pikiranku tidak melakukan perjalanan waktu ke masa lalu. Karena biasanya itulah yang sering kita lakukan jika ada suatu pemicu. Manusia adalah “the greatest time traveler”. Karena hidupnya seringkali di masa lalu ataubdibmasa depan namun jarang sekali yang hidup pada masa kini. Inilah yang menciptakan kesengsaraan dalam hidup kita.

Kembali ke lagu tersebut…

Sadarkah kau hidup ini hanyalah sebentar

Kehidupan di dunia akan terus berputar

Percuma jika kau hanya mengejar harta

Kenyamanan takkan bertahan tuk selamanya 

Sadarkah kau semua yang lahir pasti akan mati

Semua yang berawal akan punya akhiran

Untuk apa kita mencoba untuk mempertahankan

Segala sesuatu yang kita tahu tak abadi 

Berpalinglah pada Dia Yang Maha Esa

Karena hanya Ia Yang Maha Kuasa

Kepasrahan diri adalah jawabannya

Terimalah hidup ini apa adanya

 

Yang teringat olehku pada saat mendengarkan lirik lagu ini adalah pada pertanyaan-pertanyaan para klien yang bertanya, maksudnya apa dengan hidup secara spiritual. Dan ketika mereka menjawabpun seringkali dikaitkan dengan ritual agama.

Sebenarnya sebagian dari jawabannya terletak pada lirik lagu tersebut.

Kira-kira pada bagian yang mana pada lirik lagu ini yang bisa menjawab hidup spiritual itu seperti apa?

Teman-temanku, 3 orang pertama yang dapat menjawab pertanyaanku di atas dengan tepat dan juga memberikan penjelasan singkat tentang spiritualitas itu apa, maka akan mendapat “Energy & Life Path Reading” gratis selama 15 menit secara online dariku.

Silakan email jawabannya ke: maya@layurveda.com atau ke mayamuchtar@gmail.com

Ayurveda, Apa Tuch?

Pernah dengar tentang Ayurveda? Mungkin pernah, mungkin belum. Ayurveda apa tuch? Makanan? Merk sepatukah? Atau merk obat? Oh…mungkin jamu.

Jika Anda keranjingan nonton acaranya Dr.Oz (bukan versi Indonesia) dan Oprah Winfrey, atau pernah baca buku-bukunya Deepak Chopra? Kalau pernah, mungkin Anda pernah mendengarnya.

Ayurveda bukanlah makanan, merk sepatu, merk obat atau jamu….eeiitts..tunggu dulu! Kalau disebut jamu…ya..tapi tidak. Karena Ayurveda adalah nenek moyangnya jamu.

Untuk mempersingkat semuanya, Ayurveda itu adalah saudaranya Yoga yang belum se”celeb” seperti Yoga. Mereka itu saudara yang tidak bisa dipisahkan. Namun ketika Yoga dijadikan kondang oleh Barat, dan seperti biasa, kita selalu mengikuti demam Barat, maka kitapun tahunya hanya Yoga. Si malang Ayurveda ditinggalkan. Padahal keberadaan Yoga pincang tanpa Ayurveda, begitu juga sebaliknya.

Jadi, apa sich Ayurveda itu? ……drum roll….jeng jeng!

Ya, saudara-saudara….perkenalkan bintang tamu kita hari ini…Ayurveda!

“Hallo, nama saya Ayurveda. Nama saya berasal dari kata Sanskerta yang berarti Ayus = kehidupan, Veda = ilmu. So, aku adalah ilmu kehidupan :)”

(Maaf, saya terlalu luas berimajinasinya *sigh* )

Ya, jadi Ayurveda adalah ilmu kehidupan dimana Ayurveda mengantarkan kita untuk dapat hidup selaras dengan alam sehingga kita bisa panjang umur (longevity), awet muda, sehat dan bahagia.
#applause.com

Saya belum pernah mendengarkan satu orangpun yang tidak ingin hidup sehat dan bahagia. Jika ada, pasti hidungnya bertambah panjang seperti pinokio! Ayurveda adalah semacam manual handbook yang selama ini kita tidak pernah peroleh. Kalau kita beli smartphone baru, kita pasti mendapatkan manual handbook. Beli laptop baru, a/c baru, printer baru…dapat juga. Lha, waktu kita lahir, kita tidak pernah diberikan,khan? Sehingga kita tidak pernah tahu secara persis apa yang harus kita lakukan untuk merawat tubuh, pikiran, jiwa ini seutuhnya. Sehingga selama ini kita mungkin memberikan “bensin” yang keliru untuk jenis tubuh/pikiran kita. Yang ibaratnya harus diberi Pertamax, malah diberi Solar. Jelas mesinnya bisa cepat rusak. Begitu pula menurut Ayurveda.

Nah, menurut Ayurveda yang sudah beredar sekitar 5000 tahun yang lalu (lha, segitu eksisnya tapi koq kita belum pernah kenal ya? #garuk-garukkepalaheran.com), setiap manusia atau individu adalah sangat unik. Dia dibagi menjadi 3 kategori yang disebut Dosha. Sebenarnya tidak ada satu kata dalam bahasa Inggris atau dalam bahasa Indonesia yang dapat menggantikan kata tersebut. Tapi untuk mempermudah pemahaman kita, Dosha bisa dikatakan sebagai tipe tubuh/pikiran (body/mind type) kita. Jadi kalau saya menyebut-nyebut kata “Dosha”…atau terutama “Dosha Anda”, bukan berarti saya menuding Anda karena telah berdosa….tetapi merujuk pada tipe tubuh/pikiran kita.

Ketiga tipe Dosha itu apa saja?

Vata: Angin

Pitta: Api

Kapha: Air

Kira-kira seperti apa ya menjelaskan ketiga Dosha ini? Karena saya seseorang yang cukup visual dan suka berimajinasi, mari kita simak cerita berikut ini…

Ada sebuah keluarga yang terdiri dari seorang Ibu bernama Pitta, seorang Ayah yang bernama Kapha dan seorang anak remaja laki-laki yang bernama Vata. Pada suatu hari Minggu yang cerah, keluarga ini akan menjamu sebuah teman lama dari. Bu Pitta dengan tubuhnya yang ramping dan agak berotot (karena suka main tenis) mempersiapkan segala sesuatunya untuk jamuan tersebut dan Pak Kapha yang berbadan besar dan agak gempal sudah janji untuk belanja keperluan-keperluan untuk jamuan tersebut.

Vata yang bertubuh kurus selama semalaman susah tidur karena dia terlalu excited dengan lagu hasil inspirasi yang dia dapatkan semalam. Dia langsung mengambil gitarnya dan mencoba memainkannya dengan penuh semangat namun gelisah disaat yang bersamaan. Apalagi ketika berkali-kali ada nada-nada yang dia salah mainkan. Diapun menyanyikan lagunya dengan suaranya yang agak serak-serak.

Mari kita tengok Pak Kapha dan Bu Pitta. Seperti biasa Pak Kapha bangunnya agak siang sekitar jam 10an jika hari Minggu lalu dengan santai dan perlahan menikmati sarapannya di kebunnya yang indah. Sementara Bu Pitta sudah memberikan instruksi kepada pembantunya dari A-Z. Dan Bu Pitta pun menghampiri Pak Kapha dengan catatan belanjaannya. Pak Kapha manggut-manggut dan mendengarkan dengan sabar semua pesanannya. Padahal Pak Kapha tahu dia tidak bisa ingat dengan mudah semua catatan belanjaannya yang disebutkan Bu Pitta. Tapi Pak Kapha tahu bahwa dia pasti akan mendapatkan catatannya dari Bu Pitta. Karena Bu Pitta tidak akan melepaskan siapapun pergi tanpa catatannya.

Selama Bu Pitta membacakan catatannya, Pak Kapha sedang memperhatikan kucingnya yang berusaha ingin menangkap burung gereja yang sedang asyik minum air di kolam ikan. Pak Kapha tersenyum-senyum memperhatikan tingkah laku si Kucing. Bu Pitta terus saja melanjutkan semua instruksi-instruksinya untuk Pak Kapha.

“Jelas, Pa?”, tanya Bu Pitta.

“Eeh..jelas Ma. Ya nanti Papa belikan semua itu. Mama tenang saja ya”, jawab Pak Kapha dengan suara baritonenya yang merdu setelah kembali fokus pada Bu Pitta.

Pak Kapha pergi ke kebunnya untuk melanjutkan menyaksikan adegan yang seru si Kucing. Beliau duduk di kursi sandaran favoritnya sambil meluruskan kakinya. Si Kucing terus berjuang untuk menangkap burung gereja yang terbang dan lompat dengan lincah menghindari si Kucing. Namun si Kucing pantang menyerah. Saking seriusnya si Kucing dia tidak lagi memperhatikan langkahnya lagi, maka iapun tercebur ke dalam kolam ikan! Pak Kapha tertawa terbahak-bahak membahana. Mendengar tawa Pak Kapha, Bu Pitta langsung menoleh.

“Papaaaa….bukannya sekarag langsung pergi ke swalayan…eh malah duduk-duduk di taman sambil tertawa. Sudah siang Paaaa…..”, Bu Pitta mulai tidak sabar dan ngomel.

Pak Kapha masih dengan tawanya beranjak berdiri dan beranjak ke mobilnya. Sementara Vata sedang asyiknya mendapatkan inspirasi sehingga otaknya terus berputar untuk mendapatkan nada-nada yang pas. Kakinya terus bergoyang-goyang. Dan setelah ia berhasil menemukan nada yang pas, dia sudah tidak sabar lagi untuk sharing kepada teman-teman di bandnya. Dia pun langsung bergegas dari kamarnya dan turun tangga. Namun setelah sampai di bawah, dia lupa bahwa notasi lagunya tertinggal di kamarnya. Dia pun bergegas lari ke atas.

“Maaaa…pinjam mobil. Vata mau ke rumah temen!”, dia langsung mengambil kunci mobil dan menyerobot Pak Kapha yang masih juga belum sampai ke mobilnya karena mengelus-elus si Kucing yang tercebur.

Braak! #bunyi mobil menabrak tong sampah

Brrrmmm…… #bunyi gas yang ditancap

“Vataaaaaaa…..mobilnya harus dipakai Papaaaaa!!!!” teriak Bu Pitta dengan suara yang melengking dan kesal serta frustrasi tak berdaya karena menyaksikan mobilnya yang melesat menjauh dari rumahnya.

Pak Kapha hanya melongo menyaksikan semua itu.

Yaaa….saudara-saudara….kira-kira seperti itulah gambaran tentang Vata/Pitta/Kapha atau disingkat dengan VPK pada diri setiap manusia. Untuk ingin tahu penjabarannya lebih luas tentang VPK dan Dosha Anda serta manual handbook spesifik untuk Anda lengkap dengan gerakan yoga dan lifestyle yang cocok untuk Anda, silakan ikuti program singkat saya yang bernama Ayur Self Healing. Just contact me


 

Mengapa Tulsi disebut Kemangi Suci?

Orang Italia banyak memakan daun basil. Orang Thailand pun demikian. Di Indonesia pun kita memakannya mentah, ya kita menyebut “basil” sebagai “kemangi”. Namun bukan kemangi biasa yang akan kita bahas. Bukan “kemangi” yang biasa kita gunakan di dapur. Kita akan membahas “Holy Basil”, kemangi yang lebih suci daripada kemangi biasa! Hahaha… saya hanya bercanda. Jenis ini disebut “Holy Basil” alias “Kemangi Suci” karena banyaknya manfaat jenis kemangi ini. Kemangi suci ini terkenal dengan nama “Tulsi” atau “Tulasi”.

Tulsi atau Tulasi tidak disebut suci semata karena manfaatnya bagi kesehatan. Tetapi ada aspek spiritual dari legenda terciptanya Tulsi. Berikut ceritanya…

Sewaktu pengadukan Samudra Susu (ksheera sagara mathana), Sri Hari (Vishnu) muncul dalam wujud Dhanvantari (Dewa Ayurveda) sambil membawa Tirta Kehidupan (kalasha of amruta). Konon pada waktu itu beberapa tetes air mata bahagia dari Hari jatuh ke dalam Tirta Kehidupan. Tulasi tercipta dari air mata kebahagiaan tersebut. Karena tercipta dari ari mata kebahagiaan, maka Tulasi membawa kebahagiaan. Diyakini bahwa Hari selalu ada dimanapun Tulasi berada. Sri Hari akan bersemayam dimanapun terdapat kebun Tulasi, kolam dengan teratai, dan Vaishnavas (para pemuja Vishnu) berada. Kebun tidak berarti harus luas. Minimum tiga tanaman saja sudah bisa disebut sebagai sebuah taman.

Tulsi memiliki sifat menyembuhkan, karena ratusan senyawa fitokimia yang terdapat di dalamnya; seperti bersifat antibiotik dan antihelminthic (anti cacing), juga menunjang kesehatan dalam berbagai cara, termasuk membantu tubuh beradaptasi dengan stress, membersihkan darah, dan melegakan pernapasan. Dijelaskan dalam Ayurveda bahwa Tulsi memiliki rasa yang tajam dan agak pahit, tapi mudah dicerna dan mampu menghancurkan dahak dan gas.

Menanam Tulsi di pekarangan juga dianggap baik karena mampu membersihkan energi di sekitar rumah. Ada banyak sekali sifat penyembuhan dari Tulsi yang bisa kita manfaatkan. Namun dalam artikel ini, saya hanya akan menyebutkan 9 kebaikan Tulsi.

  1. Menajamkan Ingatan

Tulsi terkenal sebagai tonik syaraf. Tingginya kandungan fitokimia dalam tanaman ini meningkatkan suplai oksigen ke otak.

  1. Meredakan Batuk

Tulsi membantu mengencerkan dahak yang menyumbat selama bronkhitis dan asma. Mengunyah daun tulsi meredakan pilek dan flu.

  1. Flu Burung

Campuran tulsi dan madu sangat bermanfaat sebagai penangkal flu burung.

  1. Batu Ginjal

Jus dari daun tulsi yang diminum bersama madu, memiliki efek yang kuat untuk ginjal. Meminum jus tulsi dengan madu selama 6 bulan akan mengeluarkan batu ginjal lewat air seni.

  1. Stress

Daun tulsi dianggap sebagai ‘adaptogen’ atau bersifat anti stress. Studi-studi terakhir telah menunjukkan bahwa daun tulsi meningkatkan perlindungan terhadap stress. Cukup mengunyah beberapa daun Tulsi membantu membersihkan darah dan mencegah beberapa penyakit umum.

  1. Halitosis (Bau Mulut)

Mengunyah 25 lembar daun tulsi sehari dapat menghilangkan bau mulut (tetapi segera setelahnya langsung ditelan dengan air dan jangan bersisa  di mulut dan jangan dikunyah terlalu lama karena bisa merusak enamel gigi)

  1. Pengusir Nyamuk

Senyawa yang dikeluarkan oleh tanaman tulsi mematikan nyamuk.

  1. Diare

Minum campuran bubuk kapulaga dan mint dengan jus tulsi dapat mengobati diare.

  1. Pemurnian Air yang Tercemar

Mencampurkan beberapa lembar daun tulsi segar ke air yang tercemar dapat memurnikan air tersebut.

Daftar manfaat ini bisa terus bertambah. Tulsi bisa tumbuh di segala jenis tanah, tetapi media tanam terbaik adalah tanah yang hitam dan lembab. Menanam tulsi di dalam pot dan menempatkannya dalam rumah dikenal dapat memurnikan energi di rumah dan menunjang munculnya pikiran-pikiran mulia. Jadi, mari mulai menanam tulsi.

Nah, berikut adalah film yang ditunjukkan guru saya, Anand Krishna, tentang cerita terciptanya Tulasi. Dalam bahasa Hindi tetapi ada subtitle dalam bahasa Inggris. Selamat menikmati! :)

 

Aduh, Asam Urat!

“Adi, kenapa kamu masih duduk saja di lantai?” saya bertanya pada Adi setelah melihat semua orang beranjak meninggalkan aula meditasi, sementara dia masih saja duduk.

Saya melihat wajahnya mengernyit kesakitan, “Saya tidak bisa bangun, dan bahkan kesulitan berjalan. Lihat jari kaki saya, bengkak. Aduh!”

“Waaaa… itu lumayan bengkak. Itu pasti GOUT (Penyakit Asam Urat)!” saya kaget melihat kakinya.

Mari kita membahas tentang gout (penyakit asam urat) dan cara mengatasinya!

Menurut Ayurveda, sistem penyembuhan kuno berusia 5000 tahun, penyakit asam urat disebabkan oleh gaya hidup yang tidak sehat serta termasuk penyakit genetis, penyakit bawaan. Penyakit ini termasuk dalam golongan arthritis. Gaya hidup yang tidak sehat banyak terkait dengan pola makan yang tidak sehat serta kurangnya olahraga. Namun, ada juga orang yang sudah berolahraga teratur tetapi masih saja terkena penyakit asam urat. Lagi-lagi, ini dikarenakan pola makan yang tidak sehat. Jadi pada dasarnya penyakit ini terkait dengan apa yang kita makan!

Dalam Ayurveda, disebutkan bahwa penyakit asam urat diakibatkan oleh melemahnya Vata Dosha yang mempengaruhi rakta dhatu (jaringan darah merah) sehingga asam urat menumpuk di persendian. Ini juga terkait dengan gangguan pada ginjal yang melemahkan jaringan darah merah. Mulanya penyakit ini menyerang jari kaki dan kemudian menyebar ke persendian lain.

Penyebab melemahnya jaringan darah merah adalah:

  1. Gangguan pencernaan
  2. Konsumsi berlebihan dari makanan yang berminyak, asin, asam, dan pedas\
  3. Konsumsi berlebihan dari alkohol
  4. Konsumsi berlebihan dari seafood
  5. Kurang tidur
  6. Kegemukan
  7. Kurang gerak, terlalu banyak duduk

Penyebab naiknya level asam urat dalam darah adalah:

  1. Genetik atau bawaan
  2. Konsumsi berlebihan dari alkohol
  3. Konsumsi berlebihan dari daging, jeroan, bayam, seafood, dan kacang-kacangan

Makanan-makanan berikut ini mengandung terlalu banyak purin yang bisa meningkatkan kandungan asam urat dalam darah.

Hindari (Tinggi purin):

Bir, teri/ikan asin, jeroan, daging, santan, ragi, sarden, ikan kembung, ikan haring, kerang, seafood, kacang merah.

TIPS untuk Mencegah dan Menyembuhkan Penyakit Asam Urat:

  1. Makanlah buah-buahan segar musiman (kecuali alpukat, durian, nanas, dan pisang). Buah-buahan terbaik adalah berry seperti stroberi, blueberry, dan ceri.
  2. Beralihlah ke pola makan vegetarian. Pola makan vegetarian sangat sehat karena bisa meringankan penyakit asam urat. Namun hindari konsumsi bayam, kangkung, tempe, daun singkong, asparagus, dan buncis.
  3. Hindari semua produk susu, terutama yogurt. Susu yang paling baik untuk penderita asam urat adalah susu beras.
  4. Biasakan selalu makan sayuran hijau kecuali yang disebutkan di atas dan hindarilah kuah dan kaldu daging.
  5. Hindarilah makanan olahan seperti roti putih dan gula pasir karena bisa memperparah keadaan.
  6. Hindari makanan berminyak, gorengan, asin, asam, dan pedas.
  7. Jika memungkinkan, konsumsilah 50 ml ghee setiap hari.
  8. Tambahkan lebih banyak jahe, bawang putih, jinten, adas, ketumbar, kapulaga, dan kayu manis pada makanan Anda.
  9. Cukup olahraga tapi hindari olahraga yang memberi tekanan berlebihan pada sendi. Olahraga penting untuk menggerakan persendian.
  10. Kurangi berat badan jika Anda kegemukan dan rasakan bedanya.
  11. Cukup minum air putih untuk membilas bersih semua racun dan membantu ginjal berfungsi baik.
  12. Cukup tidur.
  13. Jika jari kaki Anda bengkak, Anda bisa langsung mengompres dengan air dingin/es (sebagai pertolongan pertama). Namun, hal yang terbaik adalah merendamnya dalam air hangat dengan setetes cuka apel.
  14. Disarankan untuk pijat ayurvedic abhyanga.

Semoga tips-tips ini membantu Anda dan teman atau keluarga Anda yang menderita penyakit asam urat. Semoga cepat sembuh!

 

 

Kita Semua Terhubung pada Hyang Tunggal

Saya selalu penasaran bagaimana caranya bagi kita untuk benar-benar membuktikan bahwa segala makhluk terhubung pada Hyang Sumber Tunggal. Terhubung pada Hyang Kesadaran Tunggal. Nah, izinkan saya bercerita pada Anda tentang pengalaman saya. Suatu hari saya sedang bercanda dan menggoda seorang teman baik. Kami sudah berteman lama sekali. Sepertinya kami bisa membicarakan apapun. Ya, bicara tentang apa saja. Namun, karena kami sudah cukup lama tidak bertemu, saya pikir kami sama-sama saling “melewatkan” beberapa hal terbaru tentang satu sama lain. Saat itu saya tanpa berniat menyakitinya, terus menerus menggoda dan mencandainya. Namun, saya memperhatikan dia benar-benar terpaku saat saya menyebutkan satu kata tertentu. Saya teringat adegan-adegan di film dimana seseorang terpaku membisu sembari melihat orang lain tertawa terbahak-bahak.Nah, saya pikir adegan itulah yang terjadi antara teman saya, Bella dan saya.

Saya bisa merasakan seolah ada stalaktit sedingin es yang jatuh dari langit. Setelah mengendalikan diri dengan cara berdehem yang paling aneh, akhirnya saya bisa mengucapkan kalimat,

“Apakah ada yang salah dengan yang saya katakan?”

Oh, tidak butuh orang jenius untuk tahu bahwa saya pasti telah berkata salah.

“Saya bercanda… Hei, tidak bisakah kita bercanda lagi?”

Mulanya hanya ada kesunyian yang tidak enak.

Dan akhirnya ia membuka mulut,

”Ya, tetapi tidak untuk hal itu.”

Saya rasa sikap diamnya juga karena ia heran mengapa ia begitu mudah tersinggung dalam hal tertentu. Tapi akhirnya ia bisa menjelaskan sikapnya.

“Saya tidak tahu mengapa saya begitu mudah tersinggung tentang hal itu. Saya harus memperbaiki diri.”

“Saya benar-benar mohon maaf. Saya tidak sadar bahwa hal itu sangat menyinggungmu,” kata saya memohon maaf sebesar-besarnya. Ini adalah pertemuan kami setelah lama tidak berjumpa dan saya mengacaukannya dengan candaan bodoh.

”Tidak apa-apa. Saya harus memperbaiki diri. Tetapi maaf karena saat ini saya merasa tidak ingin berbicara dulu. Saya harus pergi dulu,” katanya sambil menatap jauh entah kemana.

Dengan kalimat itu, ia beranjak pergi dan saya merasa seperti makhluk paling dungu di alam semesta. Mulanya, saya merasa agak tersinggung karena ia pergi seperti itu dan membuat saya merasa bersalah.

“Hei, kau mencandaiku habis-habisan dan saya sama sekali tak tersinggung. Lantas mengapa KAU harus TERSINGGUNG?” oceh sang ego dalam kepala. Namun, saya membiarkan ia pergi dan tidak menghentikannya untuk meminta maaf.

Setelah ia pergi, saya merasakan sakit menusuk di tengah dada. Saya percaya nyeri itu terjadi di apa yang disebut sebagai “jantung psikis”.

”Wah… darimana asalnya sakit ini?” pikir saya sambil mengusap-usap dada. Tetapi kemudian saya menyadari bahwa perasaan tersebut bukan sepenuhnya dari dalam diri saya. Ia berasal dari Bella! Menyadari hal ini, saya merasa sangat menyesal… Saya merasakan sakit yang Bella rasakan.

Inilah saat saya menyadari bahwa kita TERHUBUNG dengan HYANG SUMBER TUNGGAL. Saya menjadi paham akan kalimat “Gusti bersemayam dalam diri setiap insan. Jika kita menyakiti seseorang, itu berarti kita menyakiti Hyang Tunggal di dalam diri kita semua.”

Yang perlu diperhatikan adalah, kita hanya bisa merasakan ini jika Ego kita berhenti mengoceh di kepala kita. Saya juga menyadari bahwa ketika bercanda dan menggoda, ego saya berusaha “mengalahkan” orang lain lewat candaan tanpa bermaksud menyakiti. Karena bagaimanapun juga ini adalah permainan candaan dan godaan. Jadi kejadian ini membuat saya belajar LAGI bahwa ketika Ego hening, Kesadaran mengambil alih… hanya setelah itu seseorang dapat menyadari bahwa kita semua TERHUBUNG dengan HYANG SUMBER TUNGGAL.

Jika Anda ingin melihat penjelasan yang lebih ekstrim, tontonlah dokumentari singkat ini.

 

 

Tetap “Dingin” di tengah Cuaca “Panas”

Bagi mereka yang tinggal di daerah tropis, setiap hari adalah musim panas! Matahari… Matahari… Matahari!

Bukan maksud saya mengeluhkan tentang matahari (BUKAN!), hanya saja panasnya terkadang luar biasa. Apalagi bagi yang seperti saya, tipe dengan Pitta Dosha atau Jenis Api. Saya kira kalimat terbaik untuk menggambarkan panasnya adalah “Saya terbakar!!!” Tentu saja saya agak melebih-lebihkan, tetapi sungguh, orang Pitta di hari panas bisa benar-benar “panas”!

Jadi bagaimana kita bisa bertahan di hari yang panas? Marilah kita memahami dulu apa yang terjadi pada tubuh kita pada musim panas/kemarau.

Pada hari panas, elemen api meningkat dalam diri kita (Anda bisa membaca lebih lanjut tentang elemen di sini). Inilah sebabnya kita jadi ingin makan buah segar, es krim, minuman dingin, salad segar untuk menyeimbangkan panas dalam diri. Namun, orang-orang dengan tipe Vata (Angin) dan Kapha (Air) akan menyukai musim panas karena berlawanan dengan sifat dingin mereka. Orang Pitta (Api) yang pada dasarnya panas memiliki masalah menghadapi panas seperti ini. Anda tidak akan mau menyinggung mereka selama hari panas!

Selama hari yang panas, kita mengalami banyak masalah terkait Pitta seperti kulit terbakar, bisul, asam lambung, panas dalam, ruam, jerawat, dan lain-lain. Jangan kaget bila tekanan darah kita mudah naik karena “panas tambahan”! Jadi berusahalah tetap tenang dan “dingin”.

Berikut adalah beberapa saran untuk menghadapi cuaca panas:

  1. Selalu berusaha tetap tenang.
  2. Selalu berpergian dengan payung atau topi agar terlindung dari panas saat berpergian.
  3. Tetap tenang dan bebas stress (sebuah tantangan besar di tengah macetnya jalanan Jakarta)
  4. Orang Pitta harus menghindari konsumsi berlebihan dari garam, yogurt, tomat, alkohol, daging merah, makanan asam, makanan pedas, dan makanan fermentasi.
  5. Pilihlah buah-buahan manis seperti mangga, kelapa, dan pir.
  6. Nikmati karbohidrat, sayuran segar, dan serealia.
  7. Minum air dengan irisan timun atau lemon.
  8. Semprotkan air mawar ke wajah selama musim panas (menyegarkan dan mendinginkan kulit).
  9. Oleskan minyak cendana ke thymus (chakra kelima) untuk mencegah ketidaksabaran.
  10. Mandilah tiga kali sehari dengan air dingin jika diperlukan (menghindari kemarahan :D)
  11. Lakukan meditasi atau latihan pernapasan
  12. Pakailah parfum jasmine, rose, atau sandalwood
  13. Tertawalah lebih banyak
  14. Berendam di air rose quartz dan beberapa tetes essential oil sandalwood atau jasmine

Demikian beberapa tips yang bisa menyeimbangkan seorang Pitta di hari kemarau yang panas. Anda akan terkejut mengapa begitu banyak orang yang tidak sabaran di kota seperti Jakarta. Ini dikarenakan kebanyakan dari kita menjalani gaya hidup yang tidak tepat. Bayangkan, kita begitu teramat sangat menggemari cabe dan makanan asam di musim kemarau yang panas. Tidak heran! Saya harap Anda yang orang Pitta dapat mengambil manfaat dari artikel ini. Bahkan mereka yang lain, yang ingin menyeimbangkan tubuh di musim kemarau juga bisa mengikuti saran-saran di atas.

Self Love

Selama beberapa minggu ini kesibukan saya benar-benar pada puncaknya. Dari travelling, memberikan workshops, training staff baru sampai pergantian sistem bekerja. Lengakap semua aktifitas sampai saya tidak sempat untuk yoga, olah raga, sampai minum suplemenpun lupa! Ckckckck…not good Archana!

So guess what happened? Ya iyalah yauw…akhirnya badan ini tumbang pula. Padahal tenggorokan sudah protes ketika ia beberapa kali mulai serak dan protes untuk mengeluarkan suara alaminya yang merdu..ehm..Terus sudah beberapa malam tidak bisa tidur. Saking kecape’an sehingga tidak bisa tidur. Pernah mengalami kecape’an seperti itu sampai saking letihnya malah menjadi tidak bisa tidur? Waaah…kalau itu sudah terjadi, berarti kita sudah mengalami fatigue. Biasanya kalau sudah mengalami hal seperti itu, seharusnya saya berhenti. Total STOP! dan saatnya merawat diri sendiri.

Seringkali kita bicara tentang “Love Yourself”…”Cintailah Dirimu Sendiri”. Hmm…terus terang, banyak klien-klien yang bingung dengan kalimat tersebut.

“Berarti kita harus narsis dong,mbak?”, tanya mereka.

Well…not exactly seperti itu. Salah satu bentuk mencintai diri sendiri yang paling mudah adalah seperti contoh yang saya ilustrasikan di atas. Well…mungkin ilustrasi diatas lebih menggambarkan tentang bentuk kurang mencintai diri sendiri. Jika saya mencintai diri sendiri, saya tidak akan membiarkan diri saya sampai jatuh sakit. Dan sakit yang saya alami bukan saja sekedar tumbang dalam bentuk flu dan infeksi pernapasan, tetapi ketenangan jiwa dan pikiran saya juga terganggu.

Mencintai diri sendiri berarti mendengarkan apa kata badan kita dan apa kata hati kita. Memang seringkali kita dihadapkan pada sebuah situasi yang memaksakan kita untuk melakukan hal-hal yang kita tidak inginkan, tetapi kita tahu kita harus melakukannya. Walaupun keputusan tersebut kelihatannya sesuatu yang tidak kita ingin ambil tetapi kita tahu adalah yang terbaik. Semakin kita menunda-nunda untuk mengambil keputusan tersebut, justru kita hanya akan menimbulkan penyakit bagi diri kita. Ini bukanlah bentuk mencintai diri sendiri.

Salah satu bentuk lain mencintai diri sendiri adalah:

  1. End Toxic Relationships:

Memutuskan hubungan dengan lingkungan atau dengan orang-orang yang tidak memperlakukan kita dengan baik.Hubungan ini hanya menimbulkan racun bagi diri kita. Hubungan semacam ini yang dikenal dengan “toxic relationship”.Jangan mentolerir siapa saja hanya karena urusan finansial, atau karena urusan hati, atau karena demi anak atau demi kenyamanan. Jadi salah satu bentuk untuk mencintai diri sendiri adalah tidak mentolerir orang-orang yang tidak memperlakukan kita dengan baik. Titik.

  1. Learn To Say “NO”:

Kita harus belajar untuk bisa mengatakan “tidak” kepada orang-orang, kegiatan-kegiatan dan tanggung jawab-tanggung jawab yang tidak membawa manfaat bagi kehidupan kita.

  1. Keep Good Company:

Pilih lingkungan yang mendukung kita, yang mencintai kita, yang membuat kita menjadi diri kita yang lebih baik. Jadi bukan hanya sekedar feel good saja. Karena kalau sekedar menjadi feel good saja, kita akan menjadi egois. Tetapi good company dapat merupakan lingkungkan yang menggembleng kita menjadi lebih sadar terhadap sesuatu yang lebih luas. Misalnya tentang lingkungan, tentang kehidupan, dan yang jelas tentang perkembangan evolusi jiwa dan batin kita. Sekedar feel good doesn’t mean it’s good for us. Ibarat makan cake yang super duper delicious dalam jumlah yang banyak, it makes us feel good. Tapi apakah sehat untuk kita?

  1. Find Meaning In Everything:

Jangan puas hanya dengan sekedar mendapatkan teman, pekerjaan, cinta, hubungan dan kehidupan yang biasa-biasa saja. Kita tidak hidup untuk selamanya, carilah segala sesuatu yang berarti!

  1. Always Do The Things You Love & Love The Things You Do:

Lakukanlah hal-hal yang Anda minati dan Anda suka. Biasanya, jika ingin mencari sesuatu yang benar-benar menjadi passion Anda adalah, ketika Anda melakukannya,Anda sampai lupa waktu. Kalau merumpi adalah sesuatu yang Anda suka, ya jadikanlah suatu pekerjaan bagi Anda. Misalnya jadi presenter acara gossip atau jadi wartawan acara gossip. Tetapi, sekali lagi, pertanyakan kembali kepada diri Anda, apakah pekerjaan ini membuat Anda menjadi seseorang yang lebih baik. Selalu gunakan the Golden Rule: Do Unto Others What You Want Others Do Unto You. Perlakukanlah orang lain sebagaimana Anda ingin diperlakukan oleh orang lain. That is important! Jangan egois :p

Salah satu bentuk mencintai diri sendiri adalah jauhkan diri Anda dari orang-orang dan lingkungan yang negatif. Karena energi negatif ini akan menerkam kita dan benar-benar melelahkan kita. Carilah dan beradalah di dekat orang-orang dan lingkungan yang membuat diri kita menjadi versi diri yang lebih baik, yang memicu untuk mengeluarkan potensi diri kita, mencintai dan menerima diri kita. That is… my friend, Loving Yourself!

“Ooohh… gitu tokh, mbak” seorang klien manggut-manggut setelah saya jelaskan tentang bentuk mencintai diri sendiri.

Karena banyak sekali orang mengira bahwa mencintai diri sendiri berarti menjadi egois. Mau menang sendiri, yang penting kita happy. Oh no no no…itu benar-benar egois namanya. Sangat berbeda sekali. Menjadi egois berarti kita hanya mementingkan diri sendiri tanpa peduli apa yang terjadi dengan orang lain. Menjadi egois berarti hanya ingin menang sendiri tanpa memikirkan orang lain, yang penting aku aku aku aku…Itu namanya egois. Mencintai diri sendiri berarti, sekali lagi menerima kelemahan kita, menerima kesalahan kita, mendengarkan hati dan tubuh kita sehingga kita bisa merawatnya. Termasuk merawat ego supaya tidak diberi “makan” terus.

Bentuk lain dari mencintai diri sendiri adalah memberi asupan makanan yang tepat bagi tipe tubuh dan pikiran kita. Nah…untuk itu, silakan tunggu tulisan saya tentang Ayurveda yang membahas tentang mind/body type setiap orang. Tunggu tanggal mainnya ya Teman-teman, saya ingin mendengarkan pengalaman teman-teman tentang Self Love. Please leave your comments dibawah ini ya. Terima kasih banyak…Rahayu…Namaste….

Ini adalah sebuah lagu yang saya pelajari dari Centre Of Agapenya Dr. Beckwith waktu saya bertemu beliau di Melbourne, Australia (salah satu nara sumber di film The Secret)…

I love myself so much 

So I can love you so much 

So you can love you so much

So you can start loving me….

 

1 2

Open

Informasi & Konsultasi (Phone/WA) +62-878-7711-1139 dan +62-851-0080-1595